Ulama Panutan

5.16.2010

Banyaknya permasalahan yang muncul dalam kehidupan kaum muslimin baik masalah agama, ekonomi, pendidikan, pemikiran, hiburan, bisnis, dan lain-lain, mempertegas kebutuhan umat kepada para ulama. Ulama yang dapat menjelaskan kepada umat agama mereka, menuntun kepada jalan yang lurus, memecahkan permasalahan umat sesuai dengan alquran, sunnah dan pemahaman para salafussoleh, sebagai panutan dalam beribadah kepada Allah, teguh dalam memegang prinsip, tegas diatas kebenaran, tidak takut selain Allah dalam menyuarakan kebenaran, panutan dalam zuhud terhadap dunia, qona’ah dan wara’, ulama yang memahami realitas kaum muslimin. Dengan kata lain, ulama sosok yang dihormati, diikuti tingkah dan katanya, ditaati perintahnya yang berdasarkan perintah Allah dan rasul-Nya. Begitu penting dan strategisnya posisi para ulama sebagai bagian dari ulil amri, sehingga shahabat Mu’ad bin Jabal ra. Berkata:


عَلَيْكُمْ بِالْعِلْمِ فَإِنَّ طَلَبَهُ لِلَّهِ عِبَادَةٌ، وَمَعْرِفَتَهُ خَشْيَةٌ، وَالْبَحْثَ عَنْهُ جِهَادٌ، وَتَعْلِيمَهُ لِمَنْ لاَيَعْلَمُهُ صَدَقَةٌ، وَمُذَاكَرَتَهُ تَسْبِيحٌ، بِهِ يُعْرَفُ اللهُ وَيُعْبَدُ، وَبِهِ يُمَجَّدُ اللهُ وَيُوَحَّدُ، يَرْفَعِ اللهُ بِالْعِلْمِ أَقْوَامًا يَجْعَلُهُمْ لِلناَّسِ قَادَةً وَأَئِمَّةً يُهْتَدُونَ بِهِمْ وَيَنْتَهُونَ إِلَى رَأْيِهِمْ

“Hendaklah kalian senantiasa berilmu, karena menuntut ilmu adalah ibadah, mengetahui ilmu adalah khosyyah, membahas ilmu adalah jihad, mengajarkan ilmu kepada orang yang belummengetahui adalah sedekah, mengulang-ngulang ilmu adalah bertasbih. Dengan ilmu seseorang mengenal Allah, beribadah kepada-Nya, mengagungkan dan mentauhidkannya, Allah Ta’ala mengangkat derajat beberapa kaum dengan ilmu, dengan menjadikan mereka sebagai para pemimpin, yang memberi petunjuk masyarakat dan menjadi pengambil keputusan diantara mereka”.

Sebagai orang awam, menjadi keharusan bagi kita untuk mengetahui siapakah para ulama tempat kita bertanya karena obat kebodohan adalah bertanya sebagaimana wasiat Nabi Shallallaahu ‘Alaihi wa Sallam : “dan obat kebodohan itu adalah bertanya” (HR. Abu Daud). Berikut beberapa karakteristik seorang ‘alim –dari berbagai sumber-:

1. Khosyatullah “Sesungguhnya yang paling takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya adalah ulama”(Fathir : 28) Ibnu Mas’ud berkata : “ilmu itu bukan karena banyaknya perkataan, tetapi karena khosyatullah (takut kepada Allah”. (HR. Thobroni, Majma’ Zawaid Alhaitsami : X/235) Imam Ahmad berkata : “Pokok ilmu adalah khosyah (kepada Allah)”. Dzammul Jahl, Muhammad Ruslan : 187. Sa’id bin Jubair berkata : “khosyah ialah sifat yang dapat menghalangimu dari bermaksiat kepada Allah”. (Ibnu Katsir, tafsir surat Fathir : 28)

2. Barokah ilmu dengan amal dan barokahnya waktu dalam keta’atan dan hal-hal yang bermanfaat Ali bin Abi Tholib berkata : “hanyasanya ‘Alim itu yang beramal dengan ilmunya dan ilmunya sesuai dengan amalnya” (At Thibyan Fi adabi hamalatil quran : 17) Ibnu Mas’ud berkata : “sungguh saya sangat membenci seseorang yang saya lihat kosong dari pekerjaan dunia dan amalan akherat” (Musnad Imam Ahmad)

3. Mendakwahkan ilmunya dan tidak menyembunyikannya Abdullah bin Abbas berkata : “seorang yang dikatakan ‘alim adalah yang tidak berbuat syirik kepada Allah, menghalalkan apa yang Dia halalkan, mengharamkan apa yang Dia haramkan, menjaga wasiat-wasiat Allah (kepada hamba-hamba-Nya), yakin bahwa dia akan bertemu dengan-Nya dan menghisab perbuatannya”. (Ibnu Katsir) Abu Dzar Al Ghifari berkata : “seandainya kalian (para raja) meletakkan sebilah pedang di mulut ini agar aku menyembunyikan satu perkara (agama) yang aku dengan dari Rasulullah Saw, maka pasti aku sampaikan perkara itu walau tidak kalian izinkan”. (HR. Bukhari : 1/170)

4. Selalu berfikir dan mentadabburi tanda-tanda kekuasaan Allah Azza wa jalla yang berakhir dengan kesimpulan dan keyakinan bahwa ayat-ayat Allah adalah haq dan tidak ada sedikitpun kebatilan di dalamnya “sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal” (Ali Imron : 190) “dan orang-orang yang mendalam ilmunya berkata : “kami beriman kepada ayat-ayat yang mutasyabihat, semua itu dari sisi Rab kami. Dan tidak dapat mengambil pelajaran darinya melainkan orang-orang yang berakal” (Ali Imran : 7)

5. Selalu memilih yang terbaik dan paling mendekati kebenaran Imam Malik berkata : “Tiap orang diambil dan ditolak perkataannya, kecuali pemilik kubur ini (Rasulullah Saw)”. Wallahu ‘Alam bis showaab

0 komentar:

Posting Komentar

 
 
 

Pengikut